Benang Kusut Itu
by: faizah abdullah
Aku pernah begitu bahagia
Indahnya dunia kusemarakkan dengan canda tawa
Kudendangkan pula irama syahdu cakrawala
Tak ubahnya nyanyian burung Jonggring Saloka
Yang selalu enggan tuk sekedar melayang di atas bumi Marcapada
Aku pun buta
Aku pernah merasakan suntuk dan inginkan hening
Membisu dan menyendiri pun kujalani
Bahkan kuhindari semua bentuk bunyi
Rengek tangis dunia tak kupeduli
Dan aku pun tuli
Aku pun pernah merindu
Rindu pada makhluk kubilang
Besar harapan tuk sapa dalam temu
Tapi hingga tiba saat itu
Tak unjung kusunggingkan senyum
Karena ternyata entah pada siapa aku merindu
Maka aku pun bisu
Kini aku buta, tuli, juga bisu
Jalan yang tak pernah kutahu bagaimana harus ditempuh
Makin tak dapat kusentuh
Begitu gelap, sunyi, dan sendiri
Dan aku pun mengangguk dan menggeleng dalam ke_entah_an
Rabbiy nawwir qolby
Karena memang ada bimbang di situ
Ada resah, gelisah, dan tak tahu akan arah
Layaknya benang kusut !
Yang harus dengan sangat sabar dan telaten mengurai itu
Hati manusia memang begitu
Butuh campur tangan Sang Lathif Rabbul 'Izzah
Untuk mengurai ketegangan hati
Mengurai keruwetan hati
Mengurai ke_tidak mengerti_an hati
Mengurai debu-debu penggoyah hati
Ya Muqolliba_l quluub tsabbit qolby 'ala diinik
Rindu, suntuk, dan bahagia itu tak pernah berarah pada makhluk
Apalah daya makhluk ?1
Definisi yang lahir dari kekonyolan diantara makhluk
Rupanya ini hasil ke-edan-an makhluk
Hanya kepada Sang Khalik
Allah ash-Shomad
Ya Allah
Aku datang dan memohon dalam dzikr
Sesuai janjiMu ya Rabb
فاذكرونى أذكركم
Maka dzikirkanlah aku
اللهم أنت ربى لااله الا أنت خلقتنى و أنا عبدك و أنا على عهدك ووعدك مااستطعت
أعوذبك من شر ما صنعت, أبؤلك بنعمتك على و أبؤ بذىبى فاغفرلى فانه لاىغفر الذنوب الا أنت
Sidoarjo,
17 september 2009/27 Romadlon 1430 H
Menghancurkan gamang hati
Senin, 23 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar