Pages

Selasa, 25 Oktober 2011

Ruang Tunggu

By: Faizah Abdullah





Malam ini gelap, Tuan
Malam ini senyap

Masuk dan rebahkanlah
Akan kunyalakan lentera dan kugelar tikar pandan
Beberapa ubi rebus pun telah siap dihidangkan
Biarkan aku saja yang menunggunya malam ini
Karena malam ini gelap, Tuan
Malam ini senyap

Kau telah berdiri disini sejak tiga purnama lalu
Bertasbih dengan hitungan bintang-bintang beribu
Menatap tak berkedip pada ujung jalan yang berbatu itu
Mencari, menanti, termenung, dan senantiasa menunggu
Padahal malam ini gelap, Tuan
Malam ini senyap

Tengoklah sejenak cermin di ruang tengah
Akan kau dapati tubuhmu tak segagah dulu
Kulit dan ototmu tak lagi kencang memberangah
Tampak kantung ungu membiru di bawah matamu
Tapi kenapa kau tak juga mengaku kalah pada lelah
Sudahlah Tuan, malam ini gelap
Malam ini senyap

Malam ini memang gelap
Malam ini benar-benar senyap
Tetapi, adalah dia pelita
Adalah dia cita-cita
Haruskah kuberhenti menanti dan mencari?
Biarkanlah saja aku di sini
Meskipun malam ini gelap
Walaupun malam ini kian senyap

Malang, 18 Oktober 2011