Pages

Kamis, 17 Februari 2011

booom,

Mungkin memang terlalu jauh ia melangkah keluar, hingga batas bahaya pun dilanggar. Ia berteriak marah pada kaki tanpa mata yang tak sengaja menginjak. Maka aku pun tunduk pada erang dan merah padam dendam. Terkungkung dalam jeruji bara kecewa bahkan sesal. Tahukah kawan? Putih tak pernah benar-benar putih jika tanpa hitam sebagai pembanding, dan begitu pula sebaliknya. Tak pernah ada antagonis dalam hidup kecuali jika kau ciptakan protagonisnya. Tapi ingatlah, protagonis pun tak pernah tercipta sempurna karena tanpa cacat. Kesempurnaan hadir dalam warna-warni yang kau pilih tuk dampingi sang putih. Biarkan sang pipit keluar sarang tuk belajar terbang, ketika ia terantuk dahan jangan pernah kau salahkan, tolonglah ia, karena bahkan mengepakkan sayap pun butuh keberanian.

Seekor elang berang oleh cucuk paruh pipit terantuk ketika belajar terbang. Pipit kecil tak pernah ingin dikasihani, tapi tajam mata elang menyambar segala keberanian yang dikumpulkannya selama bertahun-tahun. Pipit kecil mengaku salah karena gagal kepakkan sayap, tapi elang terlanjur geram atas secuil laku lemah dan mungkin bodoh tak ditolerirnya.

0 comments:

Posting Komentar